Kebangkrutan Nokia: Tertinggal Oleh Teknologi

Kebangkrutan Nokia: Tertinggalnya Teknologi

Manjiw.com – Nokia, teknologi global mengalami penurunan drastis yang pada akhirnya menyebabkan kebangkrutan finansial.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kebangkitan dan kejatuhan Nokia, dengan menyoroti faktor-faktor utama yang menyebabkan kebangkrutannya.

Nokia berdiri

pada tahun 1865 di Finlandia. Nokia memasuki pasar ponsel pada tahun 1980-an sebagai awal. Perusahaan ini dengan cepat menjadi pionir dalam teknologi seluler, memproduksi ponsel yang handal dan tahan lama yang sangat populer di seluruh dunia.

Baca Juga: Peran Smartphone Dalam Mempermudah Kehidupan

Dominasi Nokia berlanjut hingga awal tahun 2000-an, ketika menjadi perusahaan ponsel terbesar di dunia. Merek perusahaan ini menjadi tolak ukur dengan kualitas dan inovasi, dan perangkatnya dianggap sebagai standar emas dalam sistem telekomunikasi.

Awal Kejatuhan

Meskipun sukses diawal, Nokia mulai menghadapi krisis pada akhir tahun 2000-an. Beberapa faktor kemundurannya Nokia:

Gagal Beradaptasi

Nokia lambat dalam beradaptasi dengan adanya Smartphone atau Android . Walaupun Nokia memiliki teknologi untuk membuat perangkat android, perusahaan ini meremehkan pentingnya perangkat android.

Baca juga: iPhone 15, Harga dan Dampak di Pasar Indonesia

Sementara itu, perusahaan Apple dan Android milik Google dengan cepat melesat di pasar gadget.

Kesalahan Sistem Operasi

Nokia memilih sistem operasi Symbian untuk perangkatnya ternyata menjadi kesalahan yang fatal. Sistem operasi Symbian sudah ketinggalan zaman dan tidak bisa bersaing dengan sistem operasi yang lain dan lebih canggih.

Perubahan manajemen

Nokia mengalami perubahan manajemen berulang selama periode ini, yang mengakibatkan kurangnya arah yang konsisten.

Baca Juga: TikTok: Fenomena Budaya di Indonesia

Pemudaran Nilai Merek

Merek Nokia, yang pernah dikaitkan dengan inovasi dan kualitas, kehilangan daya tariknya. Konsumen semakin tertarik pada Smartphone yang lebih canggih dan menarik.

Saat COVID-19, Nokia menghadapi krisis finansial, dan nilai sahamnya terus menurun. Kehadiran pandemi memperburuk situasi keuangan perusahaan ini.

Pada 10 Oktober 2023 kemarin, Nokia memutuskan kontak kerja dengan karyawan sebanyak 14.000 orang . Hal ini dikarenakan krisisnya finasial yang di hadapi nokia , serta untuk menekan biaya Operasional perusahaan.

Baca Juga: Xiaomi 14 Ponsel Terbaru dengan Inovasi Luar Biasa

Meskipun pada tahun 2022, kebangkrutan Nokia belum terjadi, kesulitan perusahaan selama bertahun-tahun menghantui betapa pentingnya tetap berada di garis depan inovasi teknologi dan secara konsisten memenuhi tuntutan yang terus berkembang dari konsumen.

Kisah Nokia adalah pelajaran berharga dan inspirasi bagi bisnis di seluruh dunia, menyoroti perlunya ketahanan dan mengikuti teknologi dalam dunia yang berjalan cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *